Aku punya ketakutan terhadap laut. Maksudnya di sini laut
lepas yang kalo kita udah ditengah tengahnya bahkan bisa kerasa betepa bulatnya
dunia ini karena ga keliatan ujung laut yang bertemu dengan pantai ada di mana.
Kemarin nonton film Life of Pi yang settingan filmnya berisi
laut hampir 80% nya. Aku belum baca buku Life of Pi karena aku pikir ceritanya
tentang seorang anak yang temenan sama harimau bengala lalu menghabiskan masa
hidupnya di laut dan mereka baik baik saja (hasil berspekulasi dari cover),
ternyata tidak sebaik baik itu. Cerita tentang Life of Pi nanti lagi. Yang aku
liat di sini adalah lautnya.
Tentang laut juga, aku ga pernah ngabisin waktu penerbangan
dengan tertidur kecuali ga sengaja. Karena buatku, terlalu sayang menghabiskan
kesempatan untuk liat dunia dari atas dengan hanya tidur. Karena emang jarak
penerbanganku belum pernah jauh jauh amat juga, hanya 1,5 jam dari Jakarta ke
Belitung. Tapi selama di pesawat, aku selalu nikmatin pemandangan lewat kaca
jendela yang kecil itu. Liat awan yang seolah lagi jalan, langit yang tenang
padahal di bawahnya kadang lagi hujan, dan liat….laut. mungkin ini euphoria pertama
kali naik pesawat, eh ternyata masih kebawa bawa ampe sekarang, bahkan walaupun
ga dapet tempat duduk deket jendela, aku selalu berusaha nyempetin buat
nikamatin langitnya walau lautnya ga keliatan. Ya kebayang aja daripada malu harus
permisi numpang ngintip ke jendela sama penumpang yang duduk deket jendelanya.
Pemandangannya bagus banget memang, kapal di bawah sana yang
mungkin sedang menghabiskan waktu perjalanan laut terlihat amat kecil sekali,
membuatku bersyukur bisa pakai pesawat untuk menghemat waktu perjalanan. Gugusan
pulau kecil yang jaraknya terlihat dekat satu sama lain karena dilihat dari
berapa ribu kaki diatasnya. Batas garis pantai yang terlihat jelas, bahkan kalo
jeli dan pesawat mulai menurunkan ketinggian terbangnya untuk bersiap
pendaratan, maka akan keliatan juga perbedaan warna biru laut pekat dengan yang
agak cerah. Aku tebak itu perbedaan kedalaman laut juga sepertinya. Semakin pekat
birunya pasti semakin dalamlah laut tersebut. Teori ini aku terapkan untuk
mmperkirakan kedalaman kolam renang waktu jaman sekolah dulu. Kalo makin cetek
tingginya kan makin gampang keliatan ubinnya, kalo makin dalem, ubinnya makin
susah buat diliat. Kemampuan renangku juga gabisa dibilang mumpuni untuk
mempertahankan diri di laut, kecuali kalo memasrahkan diri terombang ambing
dibawa arus.
Apapun tentang laut, aku hanya berani menikmatinya dari
batas pantai, bermain bersama ombak dan pasir, tapi tidak untuk berenang
bersamanya.
Dan sekarang, lagi rame berita pencarian pesawat Malaysia
Airlines MH370 rute Malaysia-Beijing yang hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014. Ini
sudah 3 hari sejak dinyatakan pesawat tersebut hilang.
Hilangnya di…laut, Laut Cina Selatan merupakan tempat
terakhir pesawat hilang kontak.
Sampai hari ini belum ditemukan kejelasan pastinya pesawat itu
hilang di mana, karena belum ditemukan tanda tanda keberadaan bangkai pesawat. Keluarga
korban pasti mengharapkan tidak ditemukan bangkai pesawat atau pesawat ini
jatuh ke dalam laut karena jika demikian bisa jadi pesawat MH370 sudah hancur dan kemungkinan keluarganya
masih hidup semakin tipis. Ada yang berpendapat juga kemungkinan ini ulah
teroris yang membajak pesawat dan ternyata pesawatnya dibawa entah ke mana.
Di saat lagi nyari informasi tentang berita ini, aku nemuin
berita lain tentang kecelakaan pesawat juga Air France yang hilang Juni 2009 dengan
membawa 228 penumpang dan awak pesawat, rute Brazil-Prancis. namun bangkai
pesawatnya baru ditemukan setelah 2 tahun pencarian, yaitu tahun 2011. Itu pun ada
di kedalaman samudera Atlantik yang dalamnya sekitar 4000 m.
Aku bayanginnya aja udah merinding. Jasad pesawat yang
sebegitu besarnya terongggok di kedalaman laut yang dalem banget beserta jasad
para penumpangnya yang terbujur kaku di kursinya dan sudah tinggal kerangkanya
aja, menunggu untuk ditemukan atau terkubur di kedalaman laut bersama puing
puing pesawatnya.
Setelah ditemukan pun tidak semua korban bisa diangkat ke
permukaan karena sulitnya medan, beberapa yang berhasil diangkat pun tidak
lantas dikenali fisiknya karena sudah terendam di laut selama 2 tahun. Ini horror
banget.
Jasad para penumpanya yang berhasil dinaikkan ada yang kerangkanya
masih terikat di bangku pesawat. Keluarga korban ada yang mengiklaskan jasad
keluarganya dibiarkan saja di dalam laut bersama bangkai pesawat namun beberapa
ingin diusahakan untuk diangkat. Ada yang bilang, bisa jadi kejadian pesawat
MH370 ini pun pencariannya akan memakan waktu lama jika sulit ditemukan.
Mungkin di dalam laut sana ada banyak berbagai ‘jasad’ yang
tidak sempat ditemukan oleh manusia di atasnya.
Ada Titanic yang akhirnya di filmkan dan jadi film sejarah
kecelakaan kapal laut terpopuler sepanjang masa. Ada Air france, sekarang kita
menunggu berita kelanjutan dari MH370.
Semoga keluarga yang menjadi korban diberi kesabaran dan
kekuatan, banyak dari para keluarga yang percaya bahwa keluarga mereka yang
berada dalam pesawat bisa jadi masih hidup dan menunggu untuk ditemukan. Harapan
kecil itu semoga didengar Sang Pemberi Hidup.
Aku nyari akun twitter Maria Elizabeth Nari (https://twitter.com/Gorgxous_) yang
ayahnya merupakan kepala flight crew di pesawat MH370, dan ikut merasakan
sedihnya juga. Menunggu dalam ketidakpastian dan berharap Ayahnya masih hidup,
selamat, masih bisa makan, masih bisa pulang. Duh :’((
My deepest condolence untuk para keluarga korban yang masih menuggu dengan penuh harap.
Sumber ditemukannya pesawat air France setelah 2 tahun
pencarian :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar