Ceritanya kemarin tanggal 21 Juni 2014 merupakan hari jadi kota Tanjungpandan yang ke 167 dimeriahkan dengan acara Festival Laskar Pelangi yang jadi agenda tahunan dari Museum Kata asuhan Andrea Hirata.
Menurut sumber dari internet biasanya Festival Laskar Pelangi ini diadakan di Manggar Belitung Timur, tapi tahun ini tahun ke 3 dari penyelenggaraan acara, diadakan di pusat kota Belitung Induk, Tanjungpandan.
Acaranya sendiri bertema Puisi dan Jazz.
dihadiri langsung oleh penggiat kata Belitung Kota Laskar Pelangi, Andrea Hirata dan dimeriahkan oleh band jazz Gihon & Meda. dan kayanya sih masuk NET juga karena ada VT.
Acara ini juga udah bertaraf nasional sepertinya karena.... tiket penerbangan Jakarta menuju Belitung dari tanggal 19 Juni sampai hari Minggu 22 Juni full semuanya.
What's on event?
i'll tell you some.
Sore hari sekitar pukul 16.00 ada Tarian Kolosal Pendulang Timah. Aku ga nonton langsung tarian ini karena gatau rundown acaranya. Tapi yang keren, tarian ini dimainkan oleh sekitar 700 anak anak Belitung di bundaran batu satam, ikon kota Tanjungpandan.
Aku baru dateng malem habis magrib. venue udah dipenuhi warga yang sangat antusias untuk ikut nonton. Suprisingly semuanya tertib. Mereka pada duduk di karpet yang udah disediakan panitia depan stage. yang ga kebagian duduk, berdiri tertib melingkari area sekitar panggung yang juga berlokasi di depan batu satam.
Malam tadi Belitung macet euy. Aku baru kali ini nemu di sini jalanan bisa ampe ketutup orang orang dan motor motor parkir sesak memenuhi badan jalan selain kalo ada acara dangdutan di perkampungan.
But don't worry, parkir biarpun di tempat terbuka umum tetap aman kok, ga usah was was takut helm ada yang ngambil apalagi motornya yang ilang. this town is safe enough.
Ga ada tiket masuk ke acara, cukup duduk atau berdiri buat yang ga kebagian and enjoy the show..
Baru kali inilah aku ngerasa crowded yang bikin Belitung ga kalah seleranya sama acara acara di keren macam Jakarta Jazz Festival. Belum bisa disejajarkan tapi setidaknya inilah peningkatan event kreatif anak Belitong.
Malem itu aku pake baju temanya panitia (dijual sebagai souvenir acara) yang bikin aku dikira panitia juga, padahal mah, siapa elo. hehehe
tapi bermodalkan muka tembok dan cute maksain, aku permisi permisi sama orang2 yang lagi pada berdiri buat masuk ke area lesehan depan panggung yang masih kosong biar bisa nikmatin acara dengan maksimal.
Pas banget baru duduk, tiba tiba ada panitia asli yang teriak, "karpet hitam buat tamu VIP ya". berasa disindir sih walaupun dia ngomong dari tempat yang cukup jauh posisinya dengan tempatku, mungkin tujuannya biar para penonton yang berdiri ga makin merangsek maju. lhaa pantesan ini front row masih kosong banget, nungguin para tamu undangan dateng thoo.
dalam hati udah degdegan takut tiba tiba ditowel panitia asli dan disuruh pergi dari tempat duduk yang seharusnya tidak ditempati.
liat yang duduk disamping ada bapa bapak yang sepertinya tamu VIP asli, ajak kenalan aja, lalu ngobrol, lalu berdoa semoga posisi ini aman sampai akhir X))
Penampilan pertama yang aku liat dipersembahkan oleh band reggaenya Belitung. Cukup bagus tapi mungkin karena pengaruh sound yang kurang maksimal jadi kurang enak enak banget didengernya. Mereka nyanyi dalam bahasa Jawa juga loh, selain dalam bahasa Belitung.
Selanjutnya ada komunitas pemusik Belitung, they play instrumental on song Just the way you are by Bruno Mars. yang tampilnya masih unyu unyu cowok semua mungkin umuran anak SMA.
dan bagus. ga ngebosenin, enak aja dengernya. kaya dengerin akustikan di cafe cafe gitu.
Belitung juga punya komunitas Beatbox Belitung, masih ditampilkan oleh para lelaki yang baru akil baligh. kurang oke sih sebenernya, tapi itu bukan kesalahan mereka, entah emang ga ada mic cadangan atau panitianya kurang persiapan, mereka kekurangan 2 mic broo. kan kasian liatin temen temennya pada "ck ckc ck ck zzzzzz" maenin sura beatbox di mic, yang ga kebagian mic ini posisinya ditaro ujung sama ujung lagi pada nunduk nunduk gitu malu. kalo aku yang di sana mending turun kali. kita yang nontonnya mau nikmatin juga asa kasian ada yang nunggu giliran tukeran mic.
Ada yang lucu lagi, namanya juga anak akil baligh, pas ngenalin diri, semua personilnya bilang "nama gue...." dan rasanya aku pengen nepuk nepuk pundaknya buat bilang, "dek, ini Belitungmu dek., ga perlu ganti identitas dek.,"
Belitung have choirs too. Karena bertemakan puisi dan jazz, ada puisi yang dibacakan dengan diiringi paduan suara yang berjumlah kurang lebih seratus penyanyi. ini juga keren. lagu yang dibawainnya bertemakan alam.
Ada lagi penampilan dari Republik Kelekak yang isinya orang orang Belitung asli dari Air Rembikang. I enjoy this part karena inilah yang paling mewakili budaya orang sini banget.
Republik Kelekak ini semacam penggiat budaya lisan Belitung. Mereka bermain dengan menggunakan bahasa Belitung asli. Dan penonton pun tentu ikut terbawa dengan apa yang ditampilkan.
Dimulai dengan penampilan puisi dari anak anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, menceritakan tentang kondisi desa mereka, Air Rembikang. yang tadinya ekosistem berjalan seimbang, dimana ikan dan lumpur bisa mereka lihat di kolam kolam. kini semuanya udah ga ada, teraduk dengan tanah hitam, tercemari oleh harta karun mereka sendiri, timah.
dengerinnya aku bergidik, serius. aku dekat dengan hal itu, timah.
aku tau bagaimana orang bermain dengan kekayaan alam tersebut dan memakainya untuk kepentingan sendiri tanpa tau bagaimana membayar apa yang telah diambil dari perut bumi.
air yang tadinya bening kini menghitam. tanah yang tadinya rata kini berlubang. lihatlah Belitung dari atas sana. lubang dimana mana sejauh mata memandang dari ketinggian.
tapi bagaimana lagi, timah itulah penggerak perekonomian Belitung. dari timah pula warga dapat mencukupi kehidupan mereka sehingga bisa dikatakan tingkat kemiskinan Belitung tidak setinggi di Jawa.
Tak akan ditemukan pengemis yang menadah tangan di perempatan lampu merah atau orang gila yang berkeliaran. kalaupun ada, jumlahnya bisa dihitung dan kau akan tau hanya orang itulah yang kau temui.
Selain puisi, adik adik ini menampilkan pula salah satu hikayat orang Belitung cerita tentang Pak Tua. They play very nice.
Mereka semua bermain di panggung seolah memang panggung lah tempat bermain mereka. Tidak ada rasa malu malu. Tertawa, berteriak memainkan peran masing masing, menari dengan penuh tepung terigu hasil properti tambahan dari lawakan .
Aku ga terlalu ngeh sama jalan ceritanya karena kesemuanya pakai bahasa Belitung ditambah kualitas sound yang not too good bikin suaranya agak samar samar.i enjoy their show. Sepanjang jalan cerita aku cuma senyam senyum nikmatin tiap dialog yang dibawakan dengan bahasa Belitungnya anak kecil yang berperan jadi Pak Tua. everybody laugh together macam nonton Stand Up Comedy atau buat orang Sunda macam nonton lakon wayang edisi Cepot.
Mungkin inilah bagian paling menyentuh sepanjang acara karena menyangkut keseharian warga Belitung.
They deserve to get a scene for next movie kalo Andrea Hirata mau ngangkat budaya Belitung lagi untuk dijadikan film.
Next, penampilan yang masih bertema budaya juga. Tarian Nusantara.
Ini unik karena adik adik yang mungkin masih duduk di bangku SD atau SMP menarikan tarian tradisional tapi diiringi musik modern.
aku ga inget musik apa yang diarasemennya tapi cukup mewakili tarian tarian dari Nusantara. mulai dari Aceh sampaai Papua. They're cute.
Tarian ditutup oleh penampilan dari seorang wanita yang slowly muncul dari back stage, dengan kostum bak Nyai Roro Kidul tapi ini warnanya kuning jadi magnet tersendiri. tarian yang dibawain cuma maenin selendangnya doang but it's amazing, bahkan tatapannya ikut memainkan peran. aku cengo di bagian ini. bisaan banget acting like a lady nya.
And.... the last one. ini nih yang paling jadi puncaknya acara malam tadi. and i really love love love love this part.
Gihon & Jakarta Jazz Band feat MEDA and Andrea Hirata and Hiroaki Kato. Yuhuuuu
Belitung jazzy banget semalem berkat gesekan biolanya Kak 'entahlah siapa' satu satunya cewek di band Gihon, dan gitar Gihon yang bermain harmoni sekali dengan irama acapellanya. Aku selalu kagum sama penyanyi, pemain musik, dan orang yang jago gambar.
Kali ini aku kagum sama kaka cewek pemain biola ini. Permainan mereka kompaaak banget, berasa rasain Jakarta Jazz Festival walaupun belom pernah rasain but i'm sure kurang lebih beginilah rasanya.
Gihon yang kadang berperan sebagai vokal selain sebagai gitaris, suaranya juga okeeh.
Setelah bermain instrumental, menyusul MEDA naik ke panggung.
Meda yang malam tadi pakai setelan etnic berwarna biru ini energic banget ya orangnya. namanya juga entertainer, tapi liat dia yang enjoy banget sama lagu lagu yang dinyanyiin dan aksi panggung yang ga biasa biasa aja bikin penonton gamau ngalihin perhatian selain nikmatin penampilannya. jadilah dia merasa heboh sendiri, padahal aku yang sebagai penonton bukannya gamau ikut seru, tapi sayang aja kalo harus asik sama diri sendiri sedangkan ada suguhan yang sayang banget untuk ga maksimal dinikmati.
Padahal baru kali inilah aku liat MEDA. Ga terlalu kedengeran namanya di jagat hiburan pertelevisian memang (atau aku aja yang kurang gaul) tapi talentanya ga kalah sama yang sering nongol di tipi. and she's playing keyboard too. Lovely.
Lagu yang dibawakan cukup banyak dari lagu The Beatles, I Feel Good, sampe Yours nya Jason Miraz yang penonton ikutan nyanyi karena mungkin itulah lagu yang paling familiar di dari sekian lagu asing yang dibawain.
MEDA juga bawain lagu solonya yang udah dijadiin album berjudul Single People in The World. That's her dream comes true. 4 tahun yang lalu, saat Festival Laskar Pelangi pertama kali diselenggarakan, Meda juga ikut mengisi acara. Bedanya waktu itu dia belum punya album. Tapi malam tadi dengan bangga ia berkata "Bang Andre selalu bilang, kalau kau punya mimpi, maka Tuhan akan peluk mimpimu. Dan mimpi saya tengah dipeluk oleh Tuhan.." :')
nama baru lagi yang aku kenal, Hiroaki Kato adalah translator Laskar Pelangi edisi Jepang. Orangnya lucu, dan cocok aja kalo masuk YKS sepertinya.
Dia maen gitar juga, baca puisi juga, ngelucu juga.
Andrea Hirata naik panggung belakangan setelah sekian lama duduk depan akuu banget. udah dari tadi pengen nowel sebenernya just to say Hello tapi ah malu, jadilah aku cuma bisa nikmatin punggungnya aja. Inilah salah satu kelebihan bisa dapet front row colongan.
Selain ngasih pengantar dan ucapan terima kasih atas terselenggaranya event ini, bang Andre juga nge jam diiringi Gihon band dengan Meda nyanyi Sahabat Kecil, lagi lagi penonton ikut larut dalam liriknya.
That's a closing ceremony for the event. Ditutup dengan lagu wajib Laskar Pelangi. Dinyanyikan bersama sama, kali ini semua penonton berdiri seolah siap menanti acara Festival Laskar Pelangi tahun depan yang semoga diadakan di jantung kota Belitung lagi.
Waktu menunjukkan pukul 23.00 saat penonton mulai bubar. Langit masih cerah, ikut menikmati persembahan dari bumi Belitung ini.
Thank's Belitung for such a good night. And Happy Birthday Kota Tanjungpandan. i am part of your 167th birthday.
Semoga Festival Laskar Pelangi tahun depan berjalan lebih mantap dari tahun ini and i wish i could be a part of that event again.
Semalam lupa kalo hapenya cepet low bat, dan penampilan akhir ga ada yang dapet potonya :'(
Para Pelakon Republik Kelekak |
Masih test vocal. mempersiapkan diri buat dapet front seat colongan |
Yeay, berhasil dapet di depan. Depan poster.
|
Keren Kak.. ! Good job !
BalasHapusTerimakasih komentarnya :)
BalasHapusKapan ada lagi acaranya
BalasHapusThun 2015?