Bekerja Hingga Tua

Salah satu semangat kerja adalah biar dapet gaji tiap akhir bulan.

Aku pun begitu kok walau kenyataannya gajian akhir bulan pun terkadang hanya numpang lewat lalu segera hilang setelah menuju pos nya masing-masing.

Setelah 4 bulan nganggur dan 1 bulan bekerja, akhirnya aku merasakan kembali sensasi gajian ini. Seneng? Iya atuh bisa nutupin hutang hutang lama yang tertunda. Waktu jadi pengangguran rasanya iri banget tiap akhir sampe awal bulan liat timeline sosmed bahasannya berbau gajian semua.

Tapi sampe kapan mau gajian terus?

Kemarin perjalanan dinas pertamaku (cielah dinas, Cuma tugas kerja ke luar Bandung kok mampir Jakarta). Aku dan team ada jadwal di Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan. Nyampe sana yang bahas laporan udah ibu ibu yang sudah berusia lanjut dengan rambut yang telah memutih semua. Beliau  membahas laporan Progress Pekerjaan dengan semangatnya. Mengomentari hal yang dirasa masih kurang, terlihat sekali sudah mempersiapkan apa yang akan beliau ajukan. Aku yang jadi peserta rapat tambahan aja mengikuti rangkaian pembahasan dengan nahan ngatuk karena materinya memang bukan garapanku.

Sepertinya semangat bekerja beliau bisa ngalahin anak muda (tunjuk diri sendiri). Entah bersemangat karena gajinya, atau karena tanggung jawab, atau karena memang passion nya.

Tapi dengan kata lain, ibu ibu pemimpin rapat tadi itu pasti masih gajian kan ya.

Terus aku nanya sama diri sendiri, Indah mau gajian sampe usianya seumuran segitu? Mungkin sudah menginjak usia di aatas 50 tahun.

Dengan kata lain, Indah mau kerja di bawah perintah orang lain sampe usianya seumuran segitu?

Jawabannya ga sekarang deh, kerja saat muda memang wajib hukumnya, lha tenaga dan pikiran masih belum banyak tersita.

Maunya kalo sudah tua nanti, semoga sudah punya kantor sendiri, lalu tinggal mengurusi perusahaan pribadi. Amiin.

Tapi bekerja sampai tua bukannya lebih produktif ya artinya. Jadi ga cepet pikun. Kemungkinan untuk demensianya lebih kecil karena otak masih produktif bekerja. Mencegah pikun bukan hanya dengan bekerja memang, bisa dengan hal produktif lain yang bisa menyibukkan diri, ngasuh cucu misalnya. Kan lebih seru daripada ngurus kerjaan kantor orang.

Ini kok bahasanku berasa udah sampai waktunya untuk tua ya. Hehe

Bekerja hingga tua tak masalah. Yang penting happy dan barokah.

 

yes, i will do