Author

Senin, 09 Juni 2014

Untunglah ini fana

Ga setiap hal bisa berjalan seperti apa yang kita harapkan. klise banget ya.
yaiyalah
kita gabisa maksa semua orang buat suka, setuju, sama cara pandang kita, apa yang kita perbuat, bagaimana kita bertindak.
pasti selalu ada selentingan omongan yang bikin hati pengen protes.
pasti selalu ada komentar sinis bahkan sadis dari orang yang kontra.
pasti selalu ada cibiran dari orang yang jelas tak suka.
lalu bagaimana menyikapinya?
perlukah untuk didengar dan dimasukkan pada pikiran untuk dicerna ulang?
terlalu banyak, hati akan terlalu sesak. tak ada gunanya pula, untuk apa memelihara yang jelas jelas tidak membuat bahagia. cukuplah untuk jadi kaca diri. jangan dibawa terlalu dalam lagi. beri hati ruang untuk bernafas dengan udara segar. jangan rampas haknya.

bagaimana jika kita melihat dari sisi yang lain, dari sisi yang seharusnya diberikan perhatian lebih baik.

selain semua yang menyesakkan itu, pasti ada cahaya walau sedikit dalam kegelapan yang pekat. sedikit saja. yang bisa dipadamkan hanya dengan tiupan sekilas.
begitu kecilnya, tapi masih bisa dijaga agar cahayanya tetap menyala.
itu harapan, yang bisa membangkitkan.
ada orang orang yang sayang. yang melihat diri lebih baik dari sekitar. walau jumlahnya hanya ada satu diantara seribu. jika pun ada kesalahan pasti masih ada kesempatan untuk mendapatkan kebaikan.

aku mengawali hari dengan tidak cukup baik, lalu kini menutupnya dengan ingin ada kebaikan yang terselip.

faghfirlii ya Robb..
aku mau memperbaiki diri lagi.
mulut yang tidak usah banyak berucap jika itu bukan hal yang terlalu perlu untuk diucapkan kecuali yang keluar darinya kalimat yang baik dan menenangkan.
hati yang tak usah sibuk dengan keduniawian.
pikiran yang lebih membumi dan tidak disibukkan dengan pendapat orang.

untunglah semua ini kefanaan.
jangan dulu menyerah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar