Author

Senin, 29 Juli 2013

Mulai Berlayar Lebih Jauh dan Jauh Lagi

Kali ini aku ingin sedikit mereview seberapa jauh aku udah ngelangkah dari masa lalu.
bukan diukur dari seberapa banyak memori yang berhasil aku kubur, tapi dari seberapa banyak memori baru yang aku bangun.
Dan syukurnya, memang mudah melakukannya sejauh ini.
Ada banyak orang baru yang berhasil membantu melewati fase ini jauh lebih mudah dari yang aku kira.
Kerjaan yang selalu dipenuhi deadline dan laporan yang terus minta untuk diselesaikan dengan tingkat sempurna seorang manusia.
Kadang ada pengen ngeluhnya, kenapa orang orang atasan itu kaya ga liat kerja keras depan komputer ini ngapain aja ya selain internetan padahal lebih banyak ngubekin email dari klien yang terus berdatangan juga.
But human, mereka kadang juga gamau tau kerja kerasnya jumpalitan kaya apa, yang penting mereka cuma butuh laporan, HASIL. Terserah lo mau ngerjain pake ngesot, lari, lompat lompat sekalipun.

And i can enjoy all this crowded activity. yang dateng paling pagi lalu pulang paling akhir. sedikit merasa jadi Kugy yang baru magang di Advocado dan jadi kacung segala rupa activity dari mulai motokofi, bikin kopi, gunting gunting, ampe kecapean dan ketiduran di meja pantry.
Temen timku bilang, "kita enak ndah udah jelas apa yang harus dikerjain dan bagaimana ngerjainnya. Coba liat orang orang atasan itu, ya mereka kerja pake otak, kerjanya meeting meeting aja, bikin konsep, bikin yang tadinya ga ada jadi ada, bikin yang tadinya abstrak jadi jelas.'
Oh may be that's why mereka ga peduli lah kita ini yang dibawah bawahnya mau ngerjain konsep mereka kaya apa yang penting tepat seperti yang mereka harapkan hasilnya.
If i were they, mungkin aku juga mengharapkan hal yang sama dari para pendukungku di bawah. ingin mereka mengerjakan apa apanya tanpa banyak salah lalu mereka dapet laporan persentase yang memuaskan.
Quote 'Dont shit where you eat' banyak mengilhamiku belakangan ini. Just do what people expected on you, ga usah banyak protes, ga usah banyak ngeluh, ga usah banyak shit.
Another activity adalah., aku punya anak les. Ini ga kepikiran sebelumnya. tadinya iseng nawarin anak Ibu kos yang bernama Puput dan baru kelas 3 SD buat belajar di kamar aku kalo dia ada PR. Ternyata Puput ini kalo ngomong semacam marketin gitu, terbukti dengan ada murid les tambahan yang berminat les juga karena cerita dia.
Bertambahlah satu murid aku bernama Faizah yang masih kelas 2 SD. Puput dan Faizah, mereka jadi semacam uji coba aku buat nerapin metode latihan otak yang artikelnya cuma bisa aku baca doang sebelumnya tanpa aku terapin.
Pulang kantor jam 18.30.


"posting yang tertahan di draft"..

Baca dumelan di atas lucu.
Ditulis beberapa bulan yang lalu saat kehidupan di jakarta baru saja dimulai.
That crowded city. Yang bikin aku merasa sedikit lebih tau seperti apa kerasnya Jakarta yang suka disebut orang orang itu.
But now, life happen.
Aku udah ga berada di tempat itu lagi.
Ga ada bos dengan tatapan curiga yang nyangkain aku ga kerja dan cuma browsing2 manfaatin wifi kantor (padahal mah iya juga sih, dikiit) :p
Ga ada lagi HRD nyebelin yang tiap hari pasang muka jutek kaya ga di kasih makan berapa hari dan bawaannya mau nerkam orang (feel free to write it mengingat ga akan dapet SP)
Ga ada lagi finger akses yang selalu menjawab 'silahkan coba lagi' sampe berkalikalikalikali
Ga ada lagi makan siang sambil ngomongin kelakuan orang kantor yang ada aja nyelenehnya
Ga ada lagi print2 sertifikat yang kalo printnya salah suka sayang dibuang kertasnya karna cinta pohon
Life happen.
Sekarang udah ada di laut yang lebih lepas lagi.
Masih berlayar dengan arah yang sudah ditentukan.
Jakarta udah tinggal cerita yg bisa dikenang sambil buka diary yang isinya curhatan nahan lapar.
I enjoy the moment.
Karna sepahit apapun, kelak itu semua bakal jd kenangan.
Dont be sad. Keep moving.
Masalah pasti ada masa aktifnya. Pasti ada waktunya dia harus selesai dan diganti masalah di episode baru.
Life, ayo berlayar lagi.

Mari