Author

Sabtu, 01 Juni 2013

Jawabannya setuju atau enggak, itu aja

Ini temenku yang mengajukan pertanyaan. Cuma 5 pertanyaan dn jawabannya cukup singkat; setuju atau enggak, sebut saja dia ay (nama hampir samaran)

Ay : ndah, aku mau sms beberapa hal, kamu cukup bilang setuju atau engga ya

Aku : setuju

Ay: beberapa hal pahit dalam hidup kadang2 sekaligus juga hal yang manis

Aku: setuju

Ay: melupakan adalah hal tersulit untuk orang yang masih bernyawa

Aku: setuju *gatel pengen melampirkan alasan tp perjanjiannya cm jawab setuju atau enggak aja*

Ay: sepahit pahitnya pengalaman yang pernah kita alami dgn tan mungkin hal yang mengecewakan, pertengkaran atau apa, teman tetaplah teman, tetap ada halanis tentangnya.

Aku: setuju

Ay: sesuatu yang telah terjadi selalu harus direlakan untuk terjadi. Dilarang untuk disesali namun dibolehkan untuk kita berharap bertu keadaan yang lebih baik.

Aku: setuju

Ay: harapan itu kadang boleh berupa simbolis.

Aku: setuju

End of the questions. Jawabanku semuanya setuju dan aku hampir tau apa maksud ay. Hampir

Ay: sekarang sesi selajutnya ya ndah. Aturannya sama kamu cukup jawab setuju apa engga

Aku: setuju

Ay: budi adalah temanku *budi ini teman yang dulunya deket sama ay, deket banget. tapi karna suatu alasan tertentu sampe skarang mereka kaya ga saling kenal*

Aku: setuju

Ay: budi pernah kasih liontin ke aku dan selama ini cuma bisa kusimpen. Tapi hari ini kupasang jadi gantungan hape. Dan dalam hal ini tindakanku diperbolehkan.

Aku: setuju

Ay: fine. Permainan selesai.

Dan aku udah tau tujuan pertanyaan tadi apa
Pada akhirnya mungkin aku maupun ay hanya mencari pembenaran atas masa lalu yang harusnya udah ga disimpan dan hanya memenuhi kapasitas memori yang besarnya tidak seberapa hingga menjadi sesak olehnya.
Sesak itu tidak datang setiap saat, hanya di waktu tertentu ketika simbol tadi masih terasa bermakna lebih dari seharusnya.

Ay: aku kira kamu bakal marah ndah karna aku ngelakuin hal ini. Tapi kok enggak. Mungkin kita sama sama mencari pembenaran atas apa yang kita lakukan.

Aku sadar beberapa barang pemberian dari mantan memang masih berguna untuk dipakai. Tidak berarti ingin kembali mengulang masa itu. Hanya karena sayang jika dibuang dan dikembalikan pun tidak memungkinkan.
Atau ini juga hanya pembenaran?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar