Author

Jumat, 28 Juni 2013

Lagi belajar ilmu ikhlas

"ikhlas itu seperti gula, walaupun jarang disebut, namun perannya sangat menetukan. Ketika gula bersama susu, susu lah yang lebih dominan disebut. Ketika gula bersama kopi, kopi lah yang disebut. Ketika gula bersama teh, maka teh lah yang disebut. Gula tak terlihat tapi tetap membuat manis." taken from a book, GOD i miss you.
Kalo lagi berbuat baik sm orang, langsung lupakan. Ga usah diingt inget kita pernah baik sama orang itu karena pasti akhirnya diri mengharap kebaikan tsb akan berbalas kebaikan pula dari orang tadi.
Dan ketika hal yang diharapkan ga terjadi, bawaan hati pasti ngedumel aja. Ngomongin kebaikan kebaikan lain yg terus disebut sebut berasa itu aset yang ga akan habis dan dirinya yang paling baik sedang orang lain ga tau diri atas kebaikannya.
Panjang urusan.
Padahal simpel aja ngarepnya biar Allah yang atur balesannya. Atau
Allah yang bales pasti jauh lebih besar dibanding manusia yang bales dan pasti balesannya juga masih bisa diitung dgn perhitungan manusia.
Masih mau ngedumel?
Eh tapi aplikasinya segampang itu ga?
Masih bisa belajar ikhlas kok.
Ikhlas kan terjemahannya banyak.
Ikhlasin mantan yang udah entah bagaimana kelanjutan hidupnya pun salah satu pembelajaran. :))
Karena tiada apa yang Dia ambil kecuali akan Dia ganti dengan yang lebih baik.
Karna ikhlas itu manis. Berbuah manis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar